Tunangan itu Indah
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam hangat sahabat wanita. Salam kenal dari ku,perkenankanlah sedikit dari ku. Aku suka disebut dengan sebutan Ny. A. Pasti bertanya- tanya kenapa Ny. A.
Ny. Arifin ya itu lah nama tunangan saya. Lengkapnya Afif Nurdani Arifin.
Dia seorang pelaut ulung yang sangat mencintai ku. Alumni dari PIP semarang dengan prestasi yang sangat luar biasa.
Pemikirannya luas dan dalam. Sharing dengannya kenapa tidak. Banyak hal - hal yang kami bicarakan. Mulai dari hal - hal yang penting dan tidak penting dari hal wajar sampai yang tidak wajar, dari hal normal hingga hal - hal yang tak normal. Di bawah ini adalah penampakannya.
Tanggal 28 April pagi itu ramai ibu - ibu dan mbak datang ke dapur rumah Ibuk, mereka bekerja sama membuat beberapa macam kue. Terkejut? pasti karena banyak orang tidak tahu aku pacaran dengannya sudah sejak kapan. Banyak dari mereka menanyakan, kapan kamu pacaran? Aku hanya tersenyum centil dan menjawab "pacaran ku seusai hari ini". Senyuman ku dalam dan menyertakan banyak arti. Ya itulah rahasia Illahi, pacaran lewat dunia lain kali ya.
Hari itu adalah hari dimana aku dan dia akan mengucapkan janji suci. Janji yang terikat oleh cincin yang sama kita beli saat sore di Toko Mas Cokro letaknya di Juwana-Pati Provinsi Jawa Tengah.
Sore itu semua persiapan agaknya sudah cukup sempurna. Beberapa hidangan makanan siap santap dan agak berat telah ditata rapi di meja square yang diletakkan di tengah joglo rumah ku. Karpet hijau dipasang dilantai rumah dengan rapi dan dijajarkan banyak aneka makanan ringan. Piring demi piring kelaur dan ditata rapi oleh keponakanku Mia, Mbak Linda, Arif, dan Kerabat dekat. Semua persiapan dilakukan.
Semua orang bersiap - siap mulai dari ayah - ibu, kerabat dekat, tetangga ku. Mereka antusias menyambut peristiwa ini. Mereka berdatangan seusai maghrib meramaikan gubug kecilku. Ada yang memakai baju koko dan bawahan sarung serta peci, ada yang memakai celana dan kemeja kotak - kotak, ada yang memakai sarung serta kemeja bergaris. Tak lupa juga aku mempersiapkan diri untuk menyambutnya.
Deg-deg an itu pasti. Sebelum maghrib aku bertekad untuk menyelesaikan bacaan Qur'an ku. Alhamdulillah khatam. Bersiap dengan sedikit polesan wajah, menebalkan alis kanan - kiri, memulas bibir, menyemprotkan sedikit parfum agar membuat percaya diri. Setengah jam berlalu akupun keluar dari peraduanku. Mereka melotot i aku, why ? Mungkin ada yang salah dengan dandanku malam itu? Aku hanya berjalan Percaya Diri dan sesekali mencari cermin.
Ba'da Isya' hari selasa tanggal 28 April tepanya dikediaman rumah Bp. Sumito, acara di lakukan. Satu demi satu orang - orang berdatangan mengucapkan salam dan bersalaman. Laki - laki di sebelah kanan dan wanita di sebelah kiri, semuanya menempatkan diri dengan seksama dan dalam waktu sesingkat - singkatnya. Acara pun di mulai, aku duduk di depan calon tunanganku namun rasa- rasanya aku tak kuat ditatapnya, sehingga aku berpindah membelakanginya. Sorotnya tajam melihatku entah ada yang salah denganku, akupun agak salting. hehehe.
Acara di mulai tahap - demi tahap, sampai pada acara kami untuk berdiri dan memakai kan cincin di jemari satu sama lain. Grogi pasti, khawatir pasti, capur aduk perasaan pada saat itu. Alhamdulillah semuanya lancar :)
Acara yang sederhana menghantarkan kami dalam hubungan yang lebih pasti daripada pacaran anak muda tanpa status yang jelas. Syukur aku memilikimu syukur akau mempunyai mu. Doa kita semoga lancar sampai ke pelaminan di tahun yang akan datang. Semoga kita bisa menjaga hati satu sama lain sampai maut memisahkan.
Amien.
Acara ditutup dengan doa' dan makan bersama - sama.
Terima kasih untuk semua pihak. :)
Comments
Post a Comment