2 Bulan Berlalu

Inilah rasanya ditinggal Kekasih berlayar. Sepi iya, gundah apalagi, gelisah juga. Saya tak punya kendali apapun mengenai dirinya. Hubungan ini rasa - rasanya gimana ya... Aku hampir tak tahu seperti apa. Jaminan pernikahan kalau dia pulang? Aku yakin dia tak main - main dengan kata - katanya. Kalau tidak mungkin akan mundur lagi setelah idul fitri tiba. Bisa ku hanya berdoa agar semuanya lancar seperti yang direncanakan. Ada sedikit ombak yang menerpa keimanan ku, aku harus yakin harus yakin bahwa dia segera membawakan wedding ring setelah pulang dari berlayar.
mutiara - mutiara indah yang berkilau menghiasi.

Mengapa perlu di khawatirkan, ah entahlah aku wanita biasa yang mencoba jadi hebat dengan keadaan ku seperti ini, berlatih menjadi dewasa seutuhnya ditengah - tengah perkembangan ini. perkembangan yang masih mengambang. Tapi setidaknya ada secerca cahaya bahwa kita sudah berkomitment untuk bersatu. Aku pegang itu semoga dia juga begitu.

Harus selalu berbaik sangka disetiap kondisi bahwa Allah selalu mengirimkan nasib - nasib baiknya kepada hamba - hambanya yang mau beriman dan menyerahkan diri kepadanya. Istiqomah akan ada jalan yang bagus untuk hari esok.

Sekarang apa yang harus aku lakukan, sebisa ku ya berdoa, tilawah Qur'an, dan menjalani aktivitas ku seperti biasa, mengajar, kerumah camer, kuliah, dan olahraga, berbincang dengan ibu saya. seperti inilah.

Bahkan hubungan kita bahagia sebatas kirim message saja. Telfon kita jarang, padahal banyak sekali ingin aku ceritakan tapi aku tak mampu ketika tersambung. Aku mengendalikan diriku agar tak banyak bicara karena mungkin dia tak suka jika aku banyak bicara. Apalagi membebaninya. Aku pun lebih - lebih diam dan mengalihkan dalam hal - hal lain. Mata ku selalu berkaca - kaca saat kita berdua bicara namun aku selalu mengendalikannya. Agar suara ku tak kelihatan meresah saat ia mendengar suaraku.

Comments

Popular Posts